Selasa, 20 Desember 2011

Hidayah itu datang melalui Iklan shampoo

Beberapa waktu yang lalu ada sms dari teman bunyinya : "Yil,sejak kapan kamu berjilbab?" kenapa kamu memutuskan untuk berjilbab?" . Saya tertegun sejenak membaca sms itu,kelihatannya serius sekali,pertanyaan yg muncul pertama dihati saya adalah, kenapa dengan teman saya ini? lalu kemudian ada perasaan senang ,secerah harapan muncul dihati saya,semoga pertanyaan ini bukan hanya pertanyan iseng,semoga pertanyaan ini muncul dari hatinya karena hidayah Alloh. Sayapun membalas sms teman saya itu, otomatis otak saya berusaha mengingat kembali kapan ya saya mulai berjilbab? humm....kalo gak salah saat kuliah S1 saya mendekati semester akhir mungkin di tahun ke 3? kalo gak salah di tahun 2004.
Ingatan sayapun kemudian kembali kemasa - masa itu. Saat itu saya sedang mulai menyusun skipsi,saya juga sedang kerja part timer di sebuah kursussan bahasa inggris,sebagai tuntor bahasa inggris untuk anak TK dan SD. Mama dan Papa sudah naik haji,kehidupan keluarga kami menjadi lebih agamis,sholat jamaah setiap magrib,mengaji rutin,dan mama memutuskan untuk mngenakan jilbab.
Banyak yang bertanya sama saya : "kapan Lila mau pake jilbab juga,kayak mama?" dan saya selalu menjawab : "nanti kalo sudah dilamar" padahal waktu itu saya gak punya pacar. Hubungan saya dengan cowok yg saya suka malahan lagi gak jelas kayak benang bundet,kusut. Saya jawab itu untuk bikin orang- orang itu diam dan gak tanya -tanya lagi. Oiya saat itu saya juga lagi menikmati hidup saya,kuliah lancar. Punya penghasilan sendiri dari mengajar,dan saya menikmati sekali pekerjaan saya sebagai tuntor,buat saya mengajar anak anak TK dan SD itu seru sekali. Mungkin karena saya enjoy dengan hidup saya,sayapun merasa saya lagi cantik-cantiknya,kulit lagi bagus-bagusnya,wajah lagi putih bebas berjerawat,terbukti banyak cowok yang berusaha mendekati saya,bahkan ada segerombolan mahasiswa mau les asalkan saya yg jadi tutornya hehehehehehehe..
Sayapun jadi suka pake baju yg (waktu itu,menurut saya) menonjolkan kecantikan saya secara fisik, baju ketat,celana pendek,rok pendek-walopun bukan rok mini.Semakin banyak yang memuji dandanan saya,dan bilang saya makin cantik.Hati sayapun senang.Tak terbesit sedikitpun untuk menutup aurat saya. Ketika pertanyan kembali datang : "kapan berjilbab?" saya pun segera mencari alasan, nanti kalo berjilbab saya gak bisa bebas lagi bergaul dengan sahabat laki-laki saya,kalo berjilbab saya pulang malem nanti malah jadi fitnah dll-dll.(sebenernya kalo sekarang dipikir itu alasan yg gak mutu sih hehehehehehhe)
Sahabat saya waktu kuliah pernah bilang,gak usah kawatir sama hal- hal seperti itu nanti kalo kamu sudah pake jilbab,kelakuan kamu yang akan mengikuti jilbabmu,begitu katanya.saya berpikir.benarkah? ah tapi rasanya jilbab itu masih terlalu memenjarakan kebebasan saya...begitu sangkal napsu tampil saya.
Kemudian suatu hari saya membaca sebuah cerpen islami,kebetulan sekali ceritanya tentang hijab,bagaimana akhirnya hijab itu menyelamatkan sang tokoh dari belitan masalahnya selama ini.Saya kembali tertegun,rasanya ada yg pedih di hati saya,dan mata saya pun berkaca-kaca ketika membacanya. Tapi lagi - lagi napsu tampil saya mengusir perasaan halus itu jauh-jauh.
Sampai suatu hari saat saya lihat iklan sebuah produk shampoo.Iklan shampoo biasanya di bintangi model dengan rambut yg terurai panjang tapi tidak dengan shampoo ini,bintang iklannya malah bekerudung tidak tampak sehelai rambutpun yg dipamerkan seperti layaknya iklan shampoo.Di iklan shampoo tersebut adanya malahan kerudung yg berkibar tertiup angin (kepala si model tetap tertutup rapi).oooowwhhh saya terpana..sepertinya saya ditunjukkan bahwa ini bumi Alloh,apabila kita mengikuti aturan Alloh maka tidak ada yg tidak mungkin. Rejeki Alloh itu luas ,bahkan memakai kerudung tidak menghalangi seorang model membintangi iklan shampoo.sesuatu yg sebelumnya disangka tidak mungkin terjadi.
Semenjak melihat iklan itu keinginan berjilbab saya semakin kuat. cuma....ini masih ada cumanya nih...saya belum punya baju muslim dan kerudung.jadi keinginan berjilbab sayapun kembali tertunda,niatnya mengumpulkan baju dan kerudung dulu baru nanti berjilbab.
Hidayah dan pertolongan gak hanya datang dari dunia luar,lingkungan saya pun memberi pengaruh besar.suatu hari diakhir semester,saya meminta murid murid saya menuliskan feedback tentang cara saya mengajar.tidak menyangka salah seorang murid saya (kelas 6 SD) dan laki2 yg paling pintar di kelasnya menulis: "miss lila kalo seorang muslimah seharusnya berjilbab" jleebbbbb!!!!
Punya niat baik memang sebaiknya gak di tunda tunda,tapi dasar saya bandel ya..saya tetep aja mengulur ulur waktu memakai jilbab,padahal sudah banyak hidayah dan petunjuk yg mampir di hati saya.
beberapa hari setelah saya menerima feedback dari murid saya itu,sepulang mengajar saya ngobrol sama teman saya.dia seorang muslimah yg telah berjilbab juga. dia bilang gini ke saya : "lila kan kulitnya bagus,sayang kalo diliatin sama semua orang.." begitu katanya. Sepulang dari situ sayapun yakin. Sorenya saya memutuskan untuk berjilbab.Padahal, saat itu saya hanya punya 2 baju muslim dan 2 kerudung. Alhamdulillah sampai sekarang saya masih berjilbab.Istiqomah dan terus memperbaiki diri.
Beberapa hari ini saya mulai mengenakan gamis,semakin hgari kita harus semakin maju dan penampilan kita juga harus makin syarii kan?
Saya bukan orang yg suci,saya masih berproses dan terus berproses untuk jadi manusia yg lebih baik lagi.Jilbab tidak menghalangi kegiatan apapun yg saya lakukan,jilbab justru menjaga saya.Saya lebih merasa nyaman dan tenang dengan mengenakan jilbab.Teman saya yang meng SMS saya pun sekarang akhirnya memutuskan untuk menutupa auratnya juga.
Semoga rahmat dan hidayah Alloh selalu bersama kita.

Entri Populer